GAP Analysis Audit SVLK
Gap Analysis Audit SVLK adalah penilaian awal (pre-assessment audit) yang dilakukan untuk mengidentifikasi perbedaan atau kekurangan (gap) antara kondisi nyata di lapangan atau sistem manajemen perusahaan dengan persyaratan standar SVLK.
Tujuan GAP Analysis Audit SVLK
1. Sistem Manajemen CoC
- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK)
- Standar dan pedoman penilaian (LEI/KAN)
2. Memberikan panduan perbaikan sebelum dilakukan audit resmi.
3. Menghindari temuan mayor atau penolakan dalam proses sertifikasi.
Hal Yang Diperhatian Dalam GAP Analysis Audit SVLK
A. Untuk Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan (IUPHHK-HA/HT/RE)
1. Legalitas Izin
- Status dan dokumen perizinan usaha kehutanan
2. Pemenuhan kewajiban
- Pembayaran PSDH, DR, dan kewajiban lainnya
3. Dokumentasi rencana kerja
- RKU, RKT, dan pelaporan berkala
4. Pelaksanaan operasional
- Penebangan, pemeliharaan, dan pengangkutan
5. Pelacakan hasil hutan
- Dokumen angkutan (FAKO, SKSHHK, dll)
6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
7. Kepatuhan terhadap aspek lingkungan dan sosial
B. Untuk Industri Pengolahan Kayu (seperti Sawmill, Meubel, dll)
1. Legalitas usaha
- SIUP, NIB, izin lingkungan, TDP
2. Sumber bahan baku
- Apakah berasal dari sumber legal (dengan dokumen sah: SKSHHK, faktur, dll)
3. Penggunaan dokumen angkutan dan pelaporan
4. Sistem pencatatan dan pelacakan bahan baku & produk jadi
5. Pemenuhan kewajiban perpajakan dan ketenagakerjaan
Hasil GAP Analaysis Audit SVLK
- Daftar temuan gap atau ketidaksesuaian
- Status: Sesuai / Tidak Sesuai / Perlu Perbaikan
- Rekomendasi tindakan korektif
- Penilaian umum kesiapan menuju audit sertifikasi
Kapan GAP Analysis Audit SVLK Dilakukan
- Sebelum audit sertifikasi pertama (initial audit)
- Sebelum surveillance untuk memperkuat sistem
- Saat terjadi perubahan struktur organisasi, proses produksi, atau sistem dokumentasi
- Untuk penilaian mandiri (self-assessment) oleh perusahaan
Manfaat GAP Analysis Audit SVLK
- Memberikan peta jalan untuk pemenuhan standar SVLK
- Mencegah risiko gagal audit atau ditundanya sertifikasi
- Memperkuat pemahaman staf terhadap aturan legalitas kayu
- Menghemat waktu dan biaya dengan memperbaiki sistem sejak awal